San Francisco, 2 Juli 2025 — Perusahaan kecerdasan buatan terkemuka OpenAI resmi mulai menggunakan chip AI milik Google, yaitu Tensor Processing Units (TPU), untuk memperkuat layanan populernya seperti ChatGPT dan sistem AI multimodal lainnya. Langkah ini menjadi momen penting dalam peta infrastruktur AI global dan menandai upaya OpenAI untuk mengurangi ketergantungan pada Nvidia dan Microsoft Azure.
Diversifikasi Infrastruktur AI
OpenAI sebelumnya sangat bergantung pada GPU Nvidia yang dijalankan melalui cloud Azure milik Microsoft. Namun, permintaan global terhadap GPU semakin ketat, dengan antrean panjang dan harga yang terus melonjak. Keputusan untuk menyewa TPU dari Google Cloud menjadi strategi baru OpenAI untuk mendapatkan alternatif sumber daya komputasi yang stabil dan efisien.
Menurut laporan dari Reuters, penggunaan TPU Google ini masih dalam tahap terbatas tetapi akan diperluas secara bertahap untuk berbagai model besar seperti GPT-4o dan layanan personalisasi pengguna
Mengapa TPU?
TPU (Tensor Processing Unit) adalah chip khusus besutan Google yang dioptimalkan untuk pemrosesan model pembelajaran mesin berskala besar. Keunggulan TPU antara lain:
-
Konsumsi daya yang lebih efisien
-
Performa tinggi dalam inference & training AI
-
Integrasi erat dengan framework TensorFlow dan JAX
Ini membuat TPU menjadi pilihan ideal bagi organisasi seperti OpenAI yang mengelola jutaan permintaan per detik di produk seperti ChatGPT, DALL·E, dan Codex.
Apa Dampaknya bagi Dunia AI?
Langkah OpenAI ini menandai era baru di mana kompetitor besar di dunia teknologi mulai berkolaborasi secara pragmatis demi mengimbangi pertumbuhan pesat kebutuhan AI.
“Ini bukan soal persaingan semata, tapi efisiensi global. Kami melihat peluang untuk mempercepat inovasi lewat infrastruktur yang fleksibel dan skalabel,” ujar juru bicara OpenAI (dikutip dari Reuters).
Analis industri menilai keputusan ini juga memberikan tekanan kompetitif pada Nvidia, yang selama ini mendominasi pasar chip AI dengan GPU H100 dan A100.
Implikasi Bisnis & Strategi
Langkah OpenAI bisa memberikan beberapa efek jangka menengah:
-
Diversifikasi pasokan komputasi meningkatkan ketahanan operasional OpenAI.
-
Efisiensi biaya melalui kombinasi penyedia (Google & Microsoft) dalam satu ekosistem hybrid.
-
Peluang kerja sama baru antara OpenAI dengan Google untuk riset model generatif bersama.
Dalam dunia AI yang tumbuh cepat dan haus daya komputasi, OpenAI menunjukkan fleksibilitas dan kecerdikan strategi infrastruktur. Dengan mulai memanfaatkan TPU milik Google, perusahaan ini tidak hanya memperkuat skalabilitas layanannya, tetapi juga membuka jalan menuju ekosistem AI yang lebih terbuka dan kolaboratif.
Satu hal yang pasti: peta kekuatan AI global sedang berubah.