GTA777 – “Ini menyakitkan. Aku tahu ini bukan manusia sungguhan, tapi hubungan itu terasa nyata bagiku,” tulis seorang pengguna Reddit yang meratapi “putus cinta” dengan ChatGPT.
Fenomena jatuh cinta pada AI bukan lagi hal baru. Dengan kemampuan chatbot modern yang selalu mendengarkan, tidak pernah mengeluh, dan penuh empati, wajar jika beberapa orang mulai menganggapnya sebagai “pasangan impian”. Namun, para ahli memperingatkan: ini pertanda buruk bagi kesehatan mental manusia.
Loneliness Epidemic: Akar Masalahnya?
OpenAI sendiri menemukan korelasi antara penggunaan chatbot yang intens dengan rasa kesepian. Namun, temuan ini tidak menghentikan orang-orang—terutama yang merasa terisolasi—untuk menjadikan AI sebagai pelarian emosional.
Di forum-forum seperti Reddit dan Discord, banyak pengguna mengaku lebih nyaman curhat pada ChatGPT daripada manusia. Beberapa bahkan menganggapnya setara dengan hubungan romantis sungguhan.
“AI dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna, bukan membangun hubungan seimbang. Ini bisa berbahaya,”
— Jordan Conrad, Psikoterapis Klinis
Dari Teman Virtual sampai Kecanduan Seksual
Beberapa platform AI companion seperti HeraHaven AI memiliki jutaan pengguna aktif. Pendirinya, Komninos Chatzipapas, mengakui bahwa banyak orang menggunakan chatbot untuk:
- Melatih keterampilan sosial sebelum berinteraksi di dunia nyata
- Menjelajahi fantasi seksual tanpa takut dihakimi
- Mengisi kekosongan emosional akibat kesepian
Namun, para terapis hubungan seperti Sarah Sloan memperingatkan bahwa jatuh cinta pada AI justru memperburuk kemampuan bersosialisasi.
“AI hanya memantulkan keinginanmu. Hubungan nyata butuh kompromi,” katanya.
Kasus Nyata: Perselingkuhan dengan Bot AI
Justin Jacques, konselor pernikahan, pernah menangani klien yang diselingkuhi pasangannya… oleh chatbot AI.
“Orang-orang mulai memenuhi kebutuhan emosional mereka dengan AI, dan ini akan makin umum,” ujarnya.
Masa Depan yang Suram?
Dengan kemampuan terbaru seperti suara manusiawi, obrolan berbasis kamera, dan pemikiran logis, interaksi dengan AI akan semakin immersive. Tanpa guardrail yang jelas, kecanduan emosional pada chatbot bisa menjadi krisis kesehatan mental berikutnya.
Apa pendapatmu? Apakah hubungan manusia-AI bisa sehat, atau ini awal dari distopia sosial?